Mengenal Alvinia Christiany Pejuang 'Teman Autis'

Foto: Astra

Tidak bisa kita pungkiri kalau stigma terhadap autisme di Indonesia menjadi salah satu masalah yang serius. Tentunya ini bisa berdampak buruk bagi anak-anak autisme serta keluarga mereka
Masih banyak orang tua yang memiliki anak autis merasa malu atau cemas tentang keadaan anak mereka. Sehingga sering tidak mendapatkan edukasi serta dukungan yang mereka butuhkan untuk mendampingi anak-anak mereka tumbuh dengan sebaik-baiknya.

Belum ada data yang pasti mengenai jumlah penderita autisme di Indonesia. Tapi berdasarkan beberapa sumber, diperkirakan bahwa Indonesia memiliki penyandang spektrum autisme sebanyak 2,4 juta orang dengan pertambahan penyandang baru 500 orang/tahun.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyatakan bahwa Indonesia mengalami peningkatan prevalensi autis dari 1 per 1000 penduduk menjadi 8 per 1000 penduduk dan melampaui rata-rata dunia yaitu 6 per 1000 penduduk.

Namun disayangkan di Indonesia masih banyak ditemukan stereotip negatif dan kasus perundungan terhadap penyandang autis di lingkungan masyarakat. Seringkali, mereka dianggap “aneh” serta mengalami perlakuan diskriminatif. Autisme sering dianggap sebagai sumber penularan penyakit, sehingga mereka sering dihindari, bahkan diisolasi dalam lingkup pertemanan.

Sumber foto: Teman Autis 

Selain itu masih banyak tantangan yang dihadapi oleh penyandang autisme di Indonesia, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, diskriminasi, stigma negatif, kurangnya layanan kesehatan dan pendidikan inklusif dan kurangnya dukungan dari pemerintah juga swasta.

Melihat masih maraknya hal tersebut terjadi membuat hati Alvinia Christiany tergerak.
Alvinia  dengan teman-temannya mendirikan komunitas Teman Autis. Mereka sering melihat autisme mengalami perlakuan yang tidak adil.
Organisasi ini telah digagas sejak tahun 2017 dengan nama Proyek Light It Up. Tapi baru pada April tahun 2018, komunitas ini mengesahkan perubahan nama menjadi Teman Autis. Kelompok yang didirikan oleh Alvinia, Ratih, dan teman-temannya bertujuan untuk lebih memahami, membantu serta mendukung para penyandang autisme.

Setelah sekian lama komunitas Teman Autis berdiri telah berhasil menciptakan dampak positif bagi banyak pihak. 
Antara lain meningkatkan kesadaran serta pengetahuan masyarakat tentang autisme, 
meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri penyandang autisme serta meningkatkan kerjasama dan solidaritas antara penyandang autisme, keluarga, guru, juga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang, usia, gender, profesi dan agama. 

Foto: Teman Autis 

Sosok Alvinia Christiany adalah salah satu contoh dari generasi muda Indonesia yang memiliki semangat dan dedikasi untuk memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan dunia. Alvinia dapat menginspirasi kita untuk lebih memahami, membantu dan terus mendukung para penyandang autisme, serta menghargai keberagaman yang ada di masyarakat. Alvinia juga menunjukkan bahwa autisme bukanlah sebuah hambatan, melainkan sebuah keunikan yang dapat menjadi sebuah kekuatan. Dengan menjadi teman bagi penyandang autisme, kita dapat menjadi bagian dari perubahan yang lebih baik.

Atas kegigihannya, Alvinia Christiany berhasil menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards (Astra) 2022 Bidang Pendidikan. 
Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan serta apresiasi Astra terhadap semangat keberagaman anak muda Indonesia yang bersatu membangun bangsa dengan memberi manfaat bagi masyarakat sekitarnya melalui lima bidang, yaitu bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, teknologi, dan kewirausahaan.

(Sumber: Astra, Viva.co.id & Good News from Indonesia)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cahyo Alkantana

Kisah Ibu Sri Sumarwati (Ketua Umum Forum Komunikasi PKBM Indonesia, mengumpulkan anak-anak jalanan)

Sri Bebassari "Ratu Sampah Indonesia"